Hanya Dikau

Dalam kesepian yang sunyi, kubayangkan dirimu dalam
anganku, ku ucapkan namamu dalam setiap nafasku, dalam
kesendirianku ku ingin dekat denganmu, dalam
kegembiraanku ingin ku bagikan untukmu, hanya dikau
Hani ku.

(c) Created by my husband in June 2005

Kerinduan Akan Dirimu

Rindu sayangku ditiup angin lalu
Singgah seketika didedaun jendela mu
Menghantar sesuatu yang yaman dan sayu
Menentramkan kekosongan hati.
Rindu bayangan bermain seiring dengan realiti
Jika dibiarkan akan terhanyut diri
Terus dipukul gelombang arus mimpi
Mungkinkah harapan dan kasih bisa tersampaikan.
Rindu bayangan ku tak berharap lenyap dari ingatan
Ingin ku teruskan perjalanan berbalut dengan Iman
Memberi kasih menabur sayang pada yang mengharapkan
Mewarna-warnikan suasana kehidupan sesama insan

(c) Created by my husband in May 2005

Situs Para Ustadz, Rujukan Bertanya tentang Islam


Berikut situs pribadi para Ustadz yang bisa jadi rujukan belajar Islam dan bisa jadi tempat bertanya:

http://ustadzabdulhakim.co.cc/ , Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat (recently expired)
http://www.media-ilmu.com/ , Ustadz Zainal Abidin, Lc
http://www.zainalabidin.org/, Ustadz Zainal Abidin, Lc
http://www.abuhaidar.web.id/ , Ustadz Abu Haidar
http://www.ustadzkholid.com/ , Ustadz Kholid Syamhudi, Lc ======> bisa chat juga
http://www.ustadzaris.com/ , Ustadz Aris Munandar, SS
http://abiubaidah.com/ , Ustadz Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi
http://www.abuzubair.net/ , Ustadz Abu Zubair, Lc ========> bisa chat
http://www.abumushlih.com/ , Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi, SSi
http://tanyajawabagamaislam.blogspot.com/ , Ustadz Abdullah Roy, Lc ====> ada chat schedule di YM
http://basweidan.wordpress.com/ , Ustadz Basweidan, Lc
http://abu0dihyah.wordpress.com/ , Ustadz Marwan
http://addariny.wordpress.com/ , Ustadz Musyaffa Ad-Dariny, Lc
http://abusalma.co.cc/ , Ustadz Abu Salma
http://noorakhmad.blogspot.com/ , Ustadz Abu Ali
http://fariqgasimanuz.wordpress.com/ , Ustadz Fariq Gazim An-Nuz
http://penuntutilmu.multiply.com/ , Ustadz Subkhan Khadafi, Lc
http://abul-jauzaa.blogspot.com/ , Ustadz Abul Jauzaa
http://www.serambimadinah.com/ , merupakan website yang diasuh oleh para ustadz yang sedang menimba ilmu di kota Madinah An-Nabawiyah.
http://abufawaz.wordpress.com/ , Ustadz M. Wasitho, Lc
http://www.alisamanhasan.blogspot.com/, Ustadz Ali Saman Hasan, Lc
http://hatibening.com/ , Ustadz Abdullah Hadrami (murid Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin)
http://adniku.wordpress.com/ , Ustadz Adni Kurniawan, Lc.
http://albamalanjy.wordpress.com/ , Ustadz Abu Ubaidillah (Majalah Nikah)
http://www.alazharmesir.co.cc/ , merupakan website yang diasuh oleh para mahasiswa Universitas Al Azhar Mesir
http://abuthalib.blogspot.com/, Ustadz Andi Abu Thalib
http://abuabdurrahman.wordpress.com/ , Ustadz Abu Abdirrahman (Al Azhar Mesir)
http://al-atsariyyah.com/ , Ustadz Muawiyah Hammad
http://www.abu-ukkaasyah.co.cc/ , Ustadz Abu Ukkaasyah (Ma'had Ibnu Abbas)
http://rumaysho.com/, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal (pindahan http://rumaysho.wordpress.com/ yang masih bisa diakses)
http://ustadzmuslim.com/, Ustadz Abu Isma'il Muslim al Atsari
http://ustadzfaiz.com/, Ustadz Fadhil Ahmas Faiz Asifuddin, Lc.
http://abuumar.com/, Ustadz Abu Umar Basyir
http://abuyahyabadrusalam.com/
http://ahmadsabiq.com/, Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf
http://www.firanda.com/, Ustadz Firanda
http://ustadzrofii.wordpress.com/, pindahan dari (http://armasar64.wordpress.com/), blog Ustadz Ahmad Rofi’i
http://manisnyaiman.com/, Ustadz Abdullah Taslim, M.A



Photo : "Keyboards with www" by Idea Go / freed******photos

Nur'aini Azzahra

Nur-ku yang cantik... Akhir-akhir ini rumah jarang rapih ya? Kamu selalu terlalu bersemangat menumpahkan bola-bola dari dalam container dan melemparkan ke sana ke mari. Belum lagi alat-alat masak mama yang kamu ambil dari laci dapur. Entah kamu bawa main di ruang keluarga atau masuk di dalam kamar tidur. Ulekan yang bermigrasi ke ruang keluarga kamu pakai untuk menumbuk bawang d atas karpet. Belum lagi crayons kamu tumpahkan di atas kasur. Entah apa maksudnya.... Sprei kita jadi memiliki motif baru, sayang.... dan itu belum termasuk yang ada di tembok dan yang sudah dicat sama bapak.

Buku-bukumu mengalami nasib yang sama. Berserakan di atas kasur. Rasanya percuma ya membereskan kamar di pagi hari karena beberapa saat kemudian selimut yang sudah dilipat pun berkelana ke sana ke mari.

Barusan mama menjengukmu yang sedang tidur siang. Kamu masih damai tidur di balik selimut bulu yang tebal itu. Entah....kamu begitu damai ada di balik selimut itu. Ketika kamu gundah pun, kamu tarik selimut itu di dadamu. Kadang kamu sedikit menempelkannya di hidungmu. Pernah kamu mengelus-ngelus selimut itu sambil mengatakan, "Sayang....sayang....". Tadi sebelum tidur siang malah kamu gulung selimut itu dan kamu pura-pura menggendongnya seperti menggendong bayi. Kamu katakan, "Baby, mah.... Baby...".

Nur-ku....suatu pemandangan yang lucu melihat kasur kita penuh dengan segala hal, mulai dari boneka, susu, buku, payung yang terbuka, alat dapur, crayon, dan....merasakan bau khas pipis kamu. Hihihihi.... Kenapa kamu sekarang malah sering ngompol ya??

Nur-ku.... kadang pemandangan yang penuh "keruwetan" adalah lambang kebahagiaan kita dan membuat mama tersenyum. Itu pertanda ada makhluk kecil yang sedang berkembang dan tambah pintar di dalam rumah kita. Tapi terkadang kondisi itu mencerminkan "keruwetan" di dalam kepala dan hati mamamu. Semoga keruwetan hari ini adalah keruwetan kebahagiaan. Andaipun itu "keruwetan isi kepala dan hati" mamamu, mudah-mudahan bisa mama tata kembali menjadi rapi.

Nur'aini Azzahra.....mama sangat menyayangimu....

Doha, 17 Agustus 2009

"Apu!"

Seiring dengan perkembangan Zahra, banyak ulah dan ucapan si kecilku ini yang menggelitik. Terlalu singkat yang bisa ditulis dibandingkan dengan menyaksikan langsung detik demi detik tingkah polah permata hatiku ini.

Zahra : Mah, apu!
Mamah : "Open", sayang...bukan "apu"
Zahra : Apu!
Mamah : "Ooo...!" (sambil monyong mencontohkan)
Zahra : "Ooo...!" (monyong juga meniru mamah)
Mamah : "Penn..!"
Zahra : "Penn..!" (meniru)
Mamah : "Ooo....pen...! Open!"
Zahra : (dengan lantang dan pede) APU!"

Sampai saat ini, Zahra sadar bahwa "apu" adalah kata yang salah. Kalau sedang 'ngeh', Zahra hanya bilang, "Maah...ooo" sambil monyong-monyong. Demi melatih ucapan yang tepat, dialog di atas sering terjadi, dan ujung-ujungnya Zahra tetap mengatakan "Apu" (instead of "open") dan tertawa sambil menutup mulut atau kedua matanya dengan tangannya karena malu.

31 Maret 2009
-Ummu Zahra-

***

A Phone Call From Jeya

April 2, 2009

Dear Jeya,

We've never met before, but we talked once in a phone conversation. I've been told by my husband about you. Only a brief information that you are a wife of his office mate. I was told that you were searching someone to fill a position in your recruitment business in Qatar. My husband said to your husband that recruitment was the thing I did when I still worked. In addition, I graduated my Psychology degree. Then you left your numbers through my husband, expecting me to make a call if I was interested to join your company."I'm not interested!", that's what I said to my husband promptly.


Few days went by, and I did not call you. One afternoon my phone was ringing when I was taking a nap. It was you. You introduced yourself, and I wasn't surprised because I knew YOU would call me. You said our husband were friends at work. Your husband liked my husband and respected him. Similar with what my husband said that you were offering the job.


Trying to be polite, I said that I had a little girl who was not even two years old. "If I work, no one takes care of her" I had thought that the answer would stop you, but I was wrong. You stated that there is a nursery at the work, there's nothing to worry about.


I had no choice, I should have told you the truth why I declined your offer.


"I really appreciate the opportunity you gave me, Jeya. I feel honoured. Really. But.... I think I want to be at home at this moment. I want raise my children by my own. I want to be a teacher for my own children.


I am moslem
(then I asked if you are too, then you said, 'No, I'm not moslem, but I am interested in
Islam')
. Nowadays I am very enthusiastic to learn more about Islam. I still have to learn many many things. You know.... the more you know something, the more you know nothing*. The more I learn about Islam, the more I know that there are many things that I don't know. Also, I want to teach it to my children by my own (then you replied, 'Be my teacher. I want you to teach me Islam'. I politely said, 'I still learn, Jeya...') .

Now I have a lot of time to learn about Islam. But if I work, it would be different. Well, I can still learn about Islam, but I would only have a little time. My time will be tightened up by work. I know that because I was in that condition before.


Being a career woman is a pride
(then you said, "yea...."), but being a full-time mother and wife has been my dream. It's a gold opportunity to raise my children and to educate them. This is for my children, for my husband, and for the life after this life.

I know it sounds very emotional. But this is true, this is from my heart. The deepest of my heart.


Once again, I appreciate your offer, the opportunity you give me. I really feel honored. But I'm sorry, Jeya, I think I would be better at home this moment.


Forgive me if I am impolite and disappointing you..... This is for my children and their future.
"

You responded, "I understand. Well, if you change your mind.... your husband has my number."


"Thank you. Nice to know you. Have a nice day, Jeya!".


Then our conversation ended.


Best regards,

- Hani -


For the sake of Allah, I decided to stay "unemployed". Insyaallah...


*) thanks to Azza for the shoutout you posted on your friendster profile page. It has a very deep meaning, you know....

Photo by Arvin Baralarman/freedi*****photos

Zahra Belajar Sholat (1)

Jika beberapa waktu yang lalu Zahra belajar bewudhu, kali ini Zahra belajar tata cara sholat. Sebenarnya yang dimaksud belajar di sini bukan diperintah atau diberi tahu ini-itu wudhu dan sholat, tapi Zahra melihat, memperhatikan, dan meniru apa yang dia lihat.

Di usianya yang belum genap 2 tahun, Zahra sudah bisa menangkap konsep (maaf bahasa awam) sholat , yaitu kegiatan ibadah yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Biasanya seiring terdengarnya adzan apakah itu adzan dari masjid, TV, komputer, atau jam dinding, Zahra lalu mengatakan "showa (alias 'sholat') atau "adzan" atau "Allahu akbar" (tentunya dengan pelafalan anak yang baru belajar bicara) kemudian berdiri tegak dan mengangkat kedua tangan sambil mengucap "Allahu akbar", kemudian komat-kamit, setelah itu rukuk, kadang dengan itidal, lalu sujud (bisa satu kali atau dua kali), kemudian menolehkan kepala ke kanan dan kiri. Bagi Zahra, tidak penting sholat itu menghadap kemana dan berapa rakaat. Yang jelas, Zahra akan mengawali dengan takbir dan mengakhiri dengan salam. Bisa jadi salam pun dilakukan dalam keadaan berdiri. Pada umumnya, sholat yang Zahra lakukan berjumlah 1 rakaat saja.

Belakangan, Zahra cenderung "berimam", menunggu gerakan sholat mamanya kemudian mengikuti setelahnya.

Pada usia ini barangkali cukuplah ia memperhatikan dan melakukan seperti itu. Kelak apabila Zahra berumur 7 tahun, maka wajiblah bagi kami kedua orang tuanya mengajari tata cara sholat dengan benar....

11 April 2009
-Ummu Zahra-

Zahra Belajar Sholat (2)

Subhanallah....kata yang terucap ketika menyaksikan Zahra langsung sholat ketika adzan maghrib berkumandang. Diawali dengan takbiratul ihram, kedua tangan Zahra bersidekap di antara perut dan dada. Kemudian komat-kamit, lalu melakukan gerakan seperti ruku, kemudian sujud, lalu melakukan tasyahud. kali ini Zahra tidak lagi duduk tasyahud dengan kedua kaki ke depan. Kali ini posisi duduk yang dilakukan adalah duduk iftirasy (duduk tasyahud awal) dengan menggerak-gerakan jari telunjuk tangan kanan. Aku mengira setelah itu Zahra melakukan salam untuk mengakhiri sholatnya. Namun ternyata Zahra bangkit kembali. Sebelum mengakhiri sholatnya, Zahra kembali bertasyahud (namun tetap duduk iftirasy, bukan tawarruk/duduk tasyahud akhir), menggerak-gerakan telunjuk lagi, kemudian salam....

Selesai melaksanakan sholat, ternyata Zahra kembali bangkit, dan mengulang sholatnya mulai dari takbiratul ihram, dst. Mungkin Zahra bermaksud menggandeng sholatnya dengan sholat sunnah.... Wallahu'alam.

Doha, 16 April 2009
-Ummu Zahra-