Kisah Teladan Untuk Anak - Maryam & Bayi yang Bisa Berbicara


Suatu hari, Maryam sedang menyendiri di tempat ibadahnya. Tiba-tiba datang seorang lelaki masuk ke tempat ibadahnya. Ternyata lelaki itu adalah malaikat Jibril, yang datang dalam rupa seorang lelaki sempurna. Jibril mengabarkan pada Maryam bahwa Maryam akan memiliki seorang putra.

Betapa terkejutnya Maryam. Bagaimana mungkin ia akan menjadi seorang putra padahal ia tidak memiliki suami, dan Maryam juga bukan seorang wanita pezina?

Namun Allah menghendaki yang demikian. Maka mengandunglah Maryam, dan kelak setelah lahir, putranya itu akan menjadi tanda kebesaran Allah. Kelak kelahiran putranya itu akan menjadi rahmat/kasih sayang bagi umat manusia. Dialah Nabi Isa 'Alaihissakan. Seorang nabi yang lahir tanpa ayah.

Nabi Isa lahir dengan kekuasaan Allah. Allah tiupkan ruh ke dalam rahim Maryam. Allah ucapkan "kun" artinya "jadilah", maka benar-benar terjadi apa yang Allah kehendaki. Oleh karena itulah, Nabi Isa dijuluki Isa bin Maryam, juga dijuluki dengan "Kalimat Allah dan ruh dari Allah".

Maka mengandunglah Maryam. Dia pun mengasingkan diri ke tempat yang jauh. Setelah sekian lama berlalu, tibalah saatnya melahirkan. Maryam merasa sangat kesakitan. Ia bersandar di pangkal sebuah pohon kurma.

Maryam bersedih hati, sampai-sampai ia berharap andai ia mati saja sebelum ini. Lalu datanglah Jibril menghiburnya. Janganlah Maryam bersedih hati, karena allah telah membuatkan untuknya sebuah anak sungai yang mengalir di bawahnya.

Lalu Maryam diperintah menggoyang sebuah pohon kurma. Maka dipeganglah oleh Maryam pangkal pohon kurma itu. Setelah digoyang, buah kurma yang telah masak pun berjatuhan. Buah kurma itu jatuh berguguran ke dekat Maryam. Lalu Jibril berkata kepada Maryam, "Makan, minum, dan bersenanghatilah engkau."

Setelah melahirkan, Maryam pulang ke kaumnya sambil menggendong putranya. Setelah kaumnya melihat Maryam menggendong seorang bayi, maka Maryam dituduh telah berzina. Kaumnya berpikir, Maryam telah melahirkan anak tanpa ada suami. Berarti Maryam pasti telah berbuat dosa, yaitu zina!

Namun Allah membela Maryam. Allah beri sang bayi kemampuan untuk berbicara. Berkatalah bayi itu kepada kaumnya,

"Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Allah memberiku Al Kitab, dan Dia menjadikan aku sebagai nabi. Dan Allah menjadikan aku seorang yang diberkahi di manapun aku berada. Dan Allah memerintahkanku untuk menegakkan sholat, menunaikan zakat selama aku hidup. Dan agar aku berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, di hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."

Maka terbuktilah bahwa Maryam bukan seorang pezina. Maryam pun kembali dimuliakan oleh kaumnya.

Sumber : QS. Maryam

Diketik ulang dari "Kisah-kisah Pilihan untuk Anak Muslim" Seri ke-6, Darul Ilmi, 1431 H.