Kasih Sayang Zahra

Anak yang penuh kasih sayang. Begitulah Zahra di usianya menjelang 4 tahun....

1. Jika melihat temannya menangis, Zahra segera menghiburnya dengan kata-kata yang baik, memandang wajahnya sambil tersenyum. Apabila temannya itu menangis akibat perbuatannya, Zahra segera melakukan tindakan koreksi atau langsung meminta maaf.

2. Tak segan-segan Zahra mengambilkan tisu untuk teman atau adik kecil yang menangis. Salah satu perilaku Zahra yang dikagumi oleh gurunya di sekolah.

3. Apabila melihat teman kecilnya jatuh, Zahra segera mencoba membantunya (memegang tangannya atau berusaha mengangkatnya).

4. Apabila Zahra mendapat tugas di kelas, maka Zahra terlebih dahulu "memastikan" bahwa teman-temannya bisa mengerjakan tugas tersebut dengan benar, lalu barulah ia menyelesaikan tugasnya.

5. Adakalanya Zahra begitu ingin menunjukkan rasa sayang pada mamanya. Maka di cium saya berkali-kali dalam satu hari.

6. Di saat saya tidur, dibetulkanlah selimut saya, lalu dia cium saya dengan lembut...

7. Walaupun adik babynya masih ada dalam perut, kasih sayang Zahra amat jelas terlihat. Sering dia peluk perut saya dan diciumnya dengan bertubi-tubi. Bahkan mainan bekas pakainya, termasuk baju-bajunya sudah "disisihkan" untuk adik baby.

8. Suatu hari Zahra menemukan kosmetik bayi yg pernah saya beli dan belum terpakai yg sebenarnya milik Zahra. Tentunya, ia terdorong untuk ngoprek barang baru. Tapi setelah saya katakan padanya bahwa itu semua untuk adek baby, Zahra segera memeluk seperangkat kosmetik itu erat-erat lalu menciumnya dengan sangat bahagia, seolah ia sedang membayangkan kehadiran adik baby di tengah-tengah keluarga kami.

9. Zahra juga sering membicarakan tentang calon adek babynya. Membayangkan polahnya, mulai dari menangis, pipis, mandi, merangkak, dll. Dia berjanji akan membantu mama menjaga adek babynya, kecuali di luar kemampuannya.


10. Ketika di awal saya mabuk (pregnancy sickness), Zahra ikut sibuk kesana-kemari. Kadang memeluk saya, kadang mendorong-dorongkan jarinya ke punggung saya (mungkin maksudnya mau mijit...). Zahra pun tak menolak dimintai tolong membalur punggung saya dengan Vicks Vaperub.

11. Kadang-kadang, dielusnya perut saya. Dikatakan pada calon adik babynya, "Adek baby, baik-baik ya (di dalam perut)...."

12. Ketika saya mau berangkat mandi, adakalanya Zahra begitu "berat" berpisah dengan saya. Maka kami pun melakukan "ritual perpisahan" di pintu kamar mandi dengan sebuah pelukan hangat dan ciuman di pipi.

13. Seringkali, sebelum Zahra berangkat tidur (biasanya yang menidurkan Zahra adalah bapaknya), ia akan menghampiri saya, meminta pelukan, kemudian mencium saya. "Selamat tidur, mamah...," begitu katanya. Lalu apabila saya mengatakan, "I love you Zahra...", maka dia pun menjawab, "I love you, mama..." lalu kembali memeluk dan mencium saya.

14. Jika melihat saya menangis, Zahra pun akan ikut menangis meski dia tidak tahu sebabnya.

Dan masih banyak lagi kasih sayang Zahra untuk mamanya. Begitu bahagia mama mendapatkan amanah untuk membesarkan anak baik sepertimu. Doa mama untukmu,

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Wahai Robb kami, karuniakanlah pada kami dan keturunan kami serta istri-istri kami penyejuk mata kami. Jadikanlah pula kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al Furqon:74)

Doha, 20 Rabiul Tsani 1432 H / 25 April 2011