Agar Anak Menjadi Pendengar yang Baik


Kemampuan mendengarkan dengan baik merupakan hal yang cukup penting dimiliki seorang anak. Hal ini dapat membantunya untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Jika seorang anak tidak dapat mendengarkan perintah, baik di waktu bermain maupun di sekolah, maka ini bisa menghambat kemampuan belajarnya. Secara sosial pun, anak-anak yang mampu mendengarkan dengan baik akan diuntungkan karena teman-temannya akan menganggap dia sebagai teman yang menyenangkan.

Berikut 7 cara yg dapat kita lakukan untuk membantu anak menjadi seorang pendengar yang baik.

1. Jadilah Pendengar yang Baik Bagi Anak Kita

Jangan potong pembicaraan anak ketika dia sedang bercerita. Berikan perhatian penuh terhadap apa yg dia bicarakan. Mendengarkan anak sambil membaca koran, memainkan telepon genggam, sibuk dengan laptop, atau sambil mengobrol dengan orang lain di waktu yang sama, merupakan contoh yang buruk. Jika kita ingin anak kita mau mendengarkan kita, maka kita pun harus memberi contoh bahwa kita mau mendengarkan apa yang ia katakan. Pada gilirannya, anak pun akan melakukan hal yang sama pada kita.


2. Berikan Perintah yang Jelas dan Sederhana

Kemas perintah yang anda ucapkan dengan sederhana. Gunakan kontak mata, dan katakan, "Sayang, masuk kamar dan rapihkan tempat tidurmu. Lalu, ambil tas sekolahmu dan kembalilah ke sini." Seiring dengan kemampuan anak mendengar dan memahami perintah, kita bisa menambah 1-2 perintah lain di waktu yang sama. Dalam hal ini, kita tidak hanya mengajarkan anak memahami perintah, namun juga mendidik anak menjadi mandiri.


3. Puji Anak

Puji anak ketika dia mau mendengar perintah dengan baik, "Terima kasih, sayang, sudah mau mendengarkan mama.". Hal ini mendorong anak untuk menjadi pendengar yang baik di saat lain.


4. Apa yang Anda Katakan, Itu yang Anda Lakukan

Jika kita mengatakan, "Kamu boleh makan 2 buah kue," maka artinya kita harus memberikannya dua buah kue, bukan tiga atau empat. Sekali kita melanggar apa yg kita katakan, maka anak pun tidak akan percaya atau tidak mau mendengarkan kita.


5. Konsisten terhadap Konsekuensi yang Diberikan

Jika kita mengatakan bahwa kita akan membatalkan acara belanja jika anak bersikeras berdiri di keranjang dorong, maka lakukanlah tanpa memberi kesempatan (bertoleransi) terhadapnya melakukan hal yang sama berkali-kali. Anak akan patuh kepada kita jika ia tahu dengan pasti dan jelas konsekuensi yang akan dia dapatkan jika ia melanggar apa yang kita perintahkan.


6. Membaca Bersama

Kegiatan membaca bersama akan membantu anak untuk melatih kemampuan mendengar sehingga di sekolah pun dia terlatih untuk mendengarkan gurunya menerangkan atau bercerita. Anak akan mampu duduk dengan tenang dalam waktu yang relatif lama. Tapi jangan sekali-kali memaksanya mendengarkan dongeng atau buku yang ia tidak sukai. Hal ini hanyalah akan mengurangi minat si anak pada kegiatan membaca.