Pagi itu, sambil 'nongkrong' di kloset, Zahra bertanya,
Zahra : "Mah, bapak kemana?"
Mamah : "Bapak kerja."
Zahra : "Kok bapak gak mandi?"
Mamah : "Sudah, tadi waktu Zahra masih bobo."
Zahra : "Gak makan dulu...??"
Mamah : "Nanti di pabrik makannya."
Zahra : "Kenapa gak makan dulu (di rumah)....?"
Mamah : "Buru-buru. Nanti terlambat...."
Zahra : "Terlambat apa...?"
Mamah : "Terlambat kerja."
Zahra : "Nanti orang-orangnya sudah pada pulang....??"
Mamah : "Tidak. Orang-orangnya belum pada pulang..."
Zahra : "Terlambat apa, mah...?" (tampaknya Zahra masih belum ngerti)
Mamah : "Ya, terlambat kerja. Kesiangan...."
(Zahra ternyata lebih menangkap kata 'kesiangan', sehingga dia beralih ke pertanyaan lain)
Zahra : "Di pabrik ada makanan apaa....??" (rupanya 'nyambung' dengan pembicaraan awal tentang sarapan)
Mamah : "Ada"
Zahra : "Di pabrik ada mainan...??"
Mamah : "Ya tidak ada. Pabrik 'kan bukan tempat untuk anak-anak..."
Zahra : "Tapi dulu dulu Zahra main di pabrik..."
Mamah : "Tidak. Zahra belum pernah ke pabrik. Mamah juga belum pernah ke pabrik...."
(Dan Zahra pun terlihat berpikir keras seolah mencoba memahami seperti apa pabrik tempat bapak bekerja)